Pura adalah istilah untuk tempat ibadat agama Hindu di Nusantara.

Pura di Indonesia banyak terkonsentrasi di Propinsi Bali, sebagai pulau yang mempunyai penganut agama Hindu terbanyak. Sehingga dikenal dengan nama Pulau Seribu Pura.

Kata Pura sesungguhnya berasal dari bahasa sansekerta dari akar kata “pur” yang berarti benteng atau gerbang.

Pura memiliki konsep berupa bangunan terbuka yang terbagi oleh beberapa zona atau wilayah yang dikelilingi pagar.

Pembagian zona atau wilayah ini berdasarkan tingkatan derajat kesucian yang disebut dengan Tri Mandala. Berikut pembagiannya:

Tri Mandala
  1. Nista mandala atau disebut juga dengan sebutan Jaba Sisi.
    Yaitu wilayah paling luar dari sebuah Pura. Pada zona ini biasanya berupa lapangan atau lahan parkir atau taman dan biasanya digunakan untuk upacara bhuta yajna.
  2. Madya Mandala, atau disebut juga dengan jaba tengah.
    Yaitu wilayah tengah tempat aktivitas umat dan fasilitas pendukung. Pada zona ini biasanya berisi Wantilan sebagai balai pertemuan, dan Bale Gong sebagai tempat kegiatan pertunjukan seni tabuh dan seni tari untuk mengiringi upacara yajnya.
  3. Utama Mandala, disebut dengan nama Jeroan.
    Yaitu wilayah paling dalam dan paling suci. Pada zona ini terdapat bangunan pelinggih seperti padmasana, meru, piyasan, pawedan, tergantung jenis puranya.
    Area ini merupakan tempat bagi umat untuk melaksanakan persembahyangan.

Masing – masing Mandala dihubungkan dengan gerbang atau gapura yang penuh dengan ukiran. Seperti Candi Bentar sebagai pintu masuk menuju Nista dan Madya Mandala, sedangkan Kori Agung sebagai penghubung dari Madya menuju Utama Mandala.

Meskipun demikian tata letak Tri Mandala pada setiap wilayah bisa saja berbeda – beda, terutama pada daerah di luar pulau bali.

Sumber Gambar: Nyepi vector created by pikisuperstar – www.freepik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *